“Ini adalah hari kebanggaan buat rakyat Palestina di seluruh dunia. Ini adalah hari harapan!” Itu lah perkataan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam upacara pengibaran bendera Palestina.
Bendera Palestina dikibarkan di tiang bendera di kebun mawar di Markas Besar PBB, New York, Rabu (30/9).
Negara Palestina, yang akhirnya diterima sebagai negara non-anggota PBB, memperoleh dukungannya pada awal September dari Sidang Majelis Umum PBB untuk mengibarkan benderanya di PBB, berdampingan dengan bendera negara anggota lain badan dunia tersebut.
“Saya katakan kepada rakyat saya di mana saja, kibarkan bendera Palestina setinggi mungkin sebab itu adalah lambang identitas Palestina kita,” kata Mahmoud Abbas, Presiden Negara Palestina, dalam upacara itu.
Setelah menyampaikan pidato singkat dalam Bahasa Arab, Abbas mencium bendera Palestina dan membenamkan kepalanya sebentar ke bendera tersebut sebelum menyerahkannya kepada tiga pengawal kehormatan PBB yang mengibarkannya di puncak tiang bendera pada pukul 13.16 waktu setempat.
Saat bendera bergerak naik, tepuk tangan dan pujian dilontarkan oleh kerumunan lebih dari 200 orang.
Bendera itu mulanya tak bergerak sampai angin berhembus dan membuatnya berkibar beberapa menit kemudian, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Banyak orang memegang kamera dan telepon genggam untuk berusaha mendapatkan gambar terbaik saat bersejarah tersebut.
Di antara mereka terdapat seorang perempuan yang mengenakan pakaian tradisional ala Palestina.
“Saya merasa sangat bangga, sebagai orang Palestina yang telah hidup di diaspora, dan memiliki seorang ibu yang menjadi pengungsi dari Tanah Palestina,” kata Hazami Barmada, yang saat ini menjadi seorang konsultan buat PBB. Wanita itu berharap bisa mencurahkan energinya buat badan dunia tersebut guna menyelamatkan generasi masa depan dari kerusuhan.
Ia mengatakan kepada Xinhua bahwa kenangannya mengenai rumah Palestinanya ialah aroma bunga melati dan mawar. “Saya kira buat saya aroma dan harus mawar ini memenuhi udara di tempat yang berisi demikian banyak kekecewaan.”
“Selalu menjadi kenangan manis bahwa ada masa depan yang lebih cerah dan kita harus berusaha untuk itu,” katanya.
Pada 2012, Sidang Majelis Umum PBB memberikan perubahan status Palestina menjadi negara non-anggota, yang merupakan pengakuan tersirat dan simbolis bagi Negara Palestina di PBB. Pada 10 September 2015, sebanyak 119 negara memberi suara “ya” buat resolusi Sidang Majelis Umum PBB yang menyetujui pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB.
“Ini adalah saat bersejarah,” kata Hannan Jarrar, seorang kanselir dari Kementerian Urusan Luar Negeri Palestina yang datang dari Palestina untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
“Ini simbolis tapi ini juga sangat penting sebab ini mencerminkan bahwa kami adalah manusia hidup dan kami berjuang untuk memperoleh hak keadilan kami.” Untuk masa depan, wanita itu mengatakan, “Saya dapat melihat Negara Palestina Merdeka tepat di depan mata saya.”