Resesi ekonomi menjadi momok bagi setiap pemilik usaha khususnya UMKM. Hal ini dikarenakan resesi sangat berdampak bagi usaha mikro, kecil dan menengah salah satunya yaitu berkurangnya minat beli masyarakat. Padahal, UMKM menjadi penyumbang Produk Domestik bruto terbesar bagi Indonesia. Hingga bulan Juni 2022 terdapat 19.5 juta pelaku UMKM dan 30,4% diantaranya terdaftar pada e-commerce.
Oleh sebab itulah, UMKM harus mampu bertahan menghadapi resesi. Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut ini.
Cara Menghadapi Resesi Bagi UMKM
1. Mengelola Keuangan dengan Bijak
Cara pertama dalam menghadapi resesi bagi UMKM adalah dengan mengelola keuangan dengan bijak. Salah satu cara mengelola keuangan adalah dengan membuat laporan keuangan. Pastikan selalu mencatat pengeluaran dan pendapatan usaha secara konsisten. Hal ini dilakukan untuk menghitung besar keuntungan (laba) yang didapatkan serta menjadi bahan evaluasi apakah harus menambah pemasukan atau mengurangi pengeluaran. Kebanyakan pelaku UMKM tidak memiliki latar belakang akuntansi sehingga sulit untuk mengatur keuangan. Namun tidak perlu khawatir lagi karena kini ada software akuntansi yang dapat membantu pelaku UMKM dalam mengelola keuangannya. Pastikan memilih software akuntansi yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan kamu ya!
[Baca juga: Tips Memilih Software Akuntansi yang Tepat]
2. Memanfaatkan Modal dari Pemerintah
Salah satu cara menghadapi resesi bagi UMKM adalh dengan memanfaatkan program bantuan dari pemerintah. Salah satu program yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM adalah KUR yaitu program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Pada program ini, biaya jasa (suku bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja disubsidi oleh pemerintah. Tujuan dari KUR adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan dan memperkuat permodalan UMKM.
3. Memanfaatkan Teknologi untuk Pemasaran
Resesi menjadi kondisi yang tidak mengenakkan bagi semua orang khususnya pemilik usaha. Hal ini kemudian mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi agar usaha yang dirintis dapat terus berkembang. Salah satu cara menghadapi resesi adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk pemasaran. Teknologi yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM adalah media sosial seperti Instagram, Facebook dan TikTok serta marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Platform-platform tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal karena penggunaannya yang mudah dan biaya iklan yang murah. Pastikan kamu mengetahui strategi pemasaran yang benar ya!
4. Menghindari Utang Konsumtif
Cara terakhir menghadapi resesi bagi UMKM adalah menghindari utang konsumtif atau utang yang tidak sehat. Banyaknya peluang pinjaman modal atau berutang saat ini dapat mendukung pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Penggunaannya harus tepat, artinya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pelaku UMKM sebagai peminjam. Penggunaan pinjaman harus terencana dengan spesifik dan sistematis serta sudah dibuat estimasi pengembaliannya. Jangan gunakan utang atau pinjaman untuk hal yang belum diperlukan dalam pengembangan bisnis ya.
Itulah beberapa cara untuk menghadapi resesi bagi UMKM. Tetap tenang dan fokus dalam menjalankan usaha serta harus optimis bisa melewatinya. Jangan biarkan bayang-bayang mengerikan tentang resesi mengganggu kinerja kamu dalam menjalani bisnis ya!
Hadapi Resesi Bersama Simple Accounting
Jangan lupa untuk membuat laporan keuangan agar bisnis kamu dapat terus berinovasi. Kamu tidak punya latar belakang akuntansi? Tidak perlu khawatir karena sekarang ada layanan software akuntansi dari Simple Accounting! Software akuntansi berbasis web ini murah, mudah digunakan, dan pastinya sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Software akuntansi membantu kamu memantau dan mengontrol arus kas agar bisnis kamu bisa terus berkembang.